Senin, 07 September 2009

SuKSeeSs BiKiiN eNeeKk. .

 
   Buat ntn film ini sebenernya gak butuh pengorbanan besar kaya' pas nonton Transformer c. .
Tadinya juga bener-bener gak tau kalo dah ada FD 4( baca: FinaL Destination 4)padahal Sa sukaa banget ni film yang 1-3nya. .
Tw dari temen juga c dan kaget dah da FB 4,langsung deh ajak sana sini dan akhirnya keputusaan ada di cY (lagi..)=P
   Langsung deh Sa buka Website 21cineplex buat liat jadwal tayang tu film. Berhubung masih bulan puasa, kan gak enak tuh kalo ntn siang-siang ato kemaleman. jadi kita pilih yang di  Studio21 jam 19.30 (website). Habis buka, dengan vespa ijo yang lucu itu, kita menuju AMPLAS..(Tau Amplas smua kan. .??)=P Kita sampe dah jam 7 kurang seperempat gitu. Rencananya c bli tiket trus ke carefour buat beli cemilan. tapi betapa kagetnya kita (gak banget juga c,he5..) pas liat di papan film itu kalo FD 4 diputer jam 18.50 dan jam 20.40. .
      Dan sa liat jam disitu dah menunjukkan pukul 18.55. Setelah berdebat sedikit,akhirnya kita mutusin nonton saat itu juga. Sa agak manyuun c cz takut ketinggalan cerita. Yaw dah,kita masuk dan. .benarr. .Film udah dimulai. dan dejavu dari Nick udah kelaar. .Tinggal rentetan kejadian menegangkan buat para lakon yang masih hidup dan menunggu mati..Tapi gak kecewa banget juga c cz dah ntn thrillernya..Hue..=D
      Cerita dimulai dari Nick dan pacarnya,Lori  yang menonton balap mobil bersama kedua temannya. Saat melamun,tiba-tiba Nick seperti mendapat kejadian-kejadian yang akan terjadi, yaitu kecelakan di dalam area balap mobil yang menyebabkan tempat itu hancur. Karena Nick sudah melihat hal itu dalam penglihatannya, maka dia mengajak pacar dan temannya untuk keluar dari arena itu. Awalnya, teman Nick tidak mau karena itu adalah pertandingan yang ditunggu-tunggu. tapi akhirnya mereka berempat keluar bersama Security guard dan sejumlah orang yang percaya akan omongan Nick. Selang beberapa detik mereka keluar tiba-tiba terdengar bunyi yang sangat kerasa dan para penonton berhamburan keluar. ntuk beberapa hari, Nick sangat shock karena apa yang dia lihat di dalam lamunannya benar-benar terjadi.
         Beberapa hari kemudian, Nick mendapat mimpi buruk yang aneh. Dia seperti melihat benda-benda yang menakutkan, dan ketika dia melihat siaran TV, ternyata salah satu orang yang selamat itu meninggal dengan cara yang mengenaskan. Mungkin itu hanya suatu hal yang kebetulan, pikir Nick. Namun keesokan harinya Nick kembali melihat sesuatu benda yang mengerikan di dalam bayangannya. Dan meninggal pula salah satu orang lagi yang selamat. Dua kematian orang yang selamat bukanlah suatu kebetulan. Dia mulai mencari apa yang sebenarnya terjadi.  Sampai dia menemukan beberapa kasus yang hampir sama beberapa tahun lalu. Yaitu kejadian kecelakaan pesawat (FD 1),  rentetan kecelakaan mobil beruntun (FD 2), dan kecelakaan di wahana roler coaster (FD3). Yang mana di kasus-kasus sbelumnya disebutkan bahwa orang yangs selamat dalam kecelakaan itu akan mati secara berurutan sesuai dengan dejavu yang dialami Nick. tapi Nick lupa siapa yang mati dahulu. Akhirnya Nick kembali ke tempat area balap itu dan mengingat lamunannya. Akhirnya ia menemukan yang akan mati setelah dua orang tadi adalah ibu muda dan dua anaknya,dua temannya, security guard,  Lori,kemudian Nick. 
         Nick harus menemui ibu muda itu dan menyelamatkannya untuk memutus rantainya namun pada saat itu Nick kembali melihat benda-benda aneh yang mana benda itu adalah penyebab kematiannya. Dan sebelun Nick menemukan ibu muda itu, ibu muda itu sudah meninggal. Lalu Nick dan Lori kehilangan jejak para sahabatnya yang mana mereka adalah korban berikutnya. Nick kembali menemukan petunjuk penyebab kematian yang mana adalah air. Nick dan Lori panik memberitahu temannya bahwa jangan mendekati air. Namun teman mereka pada saat bersaamaan sedang berada di arena air, yang satu di kolam renang dan yang satu di area cuci mobil otomatis. Nick tidak bisa menyelamatkan teman cowoknya yang mati tersedot arus kolam renang sehingga tubuhnya hancur tersedot. Sedangkan Lori bisa mencegah Jannet,temannya padahal hampir saja . Security guard tersebut mulai panik karena dia giliran berikutnya, dia mencoba bunuh diri namun tidak berhasil. Nick dan Lori meyakinkannya bahwa rantai tersebut sudah putus di Jannet, oleh karena itu usaha bunuh dirinya gagal. Untuk sementara waktu, mereka tenang. Namun Nick kembali menemukan kenyataan bahwa masih ada 1 orang lagi yang hidup yaitu pekerja suatu bengkel. Mereka mencari dan berusaha mencegah namun pekerja itu tidak percaya dan akhirnya meninggal karena terdorong tabung gas secara mengenaskan di depan mereka.
             Ternyata masih ada 1 orang lagi yang selamat namun dia mendapat kecelakaan dan Nick segera ke rumah sakit bersama Security guard itu namun lagi-lagi mereka tidak bisa mencegahnya karena ketika mereka datang bertepatan dengan matinya orang itu. Keluar dari rumah sakit, Nick berjalan beriringan dengan security guard tersebut namun lagi-lagi Nick sangat kaget ketika tiba-tiba ada truck dengan kerasnya menabrak security guard tersebut. Pikiran Nick sangat kalut karena rantai tersebut belum putus dan berarti giliran berikutnya adalah Lori. Dan Nick tidak bisa menghubungi kekasihnya tersebut. Namun dia ingat, Lori pergi bersama Jannet ke gedung bioskop. Sekuat tenaga Nick mencari Lori dan Jannet dan akhirnya menemukannya. Namun Jannet tidak mau keluar. Benarlah terjadi,gedung bioskop itu meledak, Nick dan Lori berusaha keras lari namun Lori mati mengenaskan tergiling eskalator, ,dan. .
            Itu semua masih bayangan Nick, beberapa saat setelah itu benar ada Truck menabrak Security Guard. dengan cepat dia berusaha mencegah hancurnya Bioskop di dalam Mall itu. Sampai Nick hampir mati sendiri, tangannya tertembak paku otomatis. Namun dia berhasil dan bisa menyelamatkan nyawa orang satu Mall tersebut termasuk Jannet dan Lori.
          Tapi apa yang terjadi beberapa hari kemudiann. .??? Tonton aja sendiri ya teman-temann. .Pokoknya baguuus bangett. .Mantaap.. Pas kejadian di bioskop itu, Sa deg-degan banget soalnya lagi di dalem gedung bioskop juga dan bangunan Mallnya tuh mirip banget AMPLAS. .Film yang menegangkannn!!!=P
          
        " The FinaL DesTinaTion 4 Sukses Bikin Sa gaK DoyaN MaeM. .TaPi MaNTaaaPp!!!"

Minggu, 06 September 2009

DaRi aDzaN, KaMaR MaNdi, daN BaPaK. .

Sayup-sayup Sa denger suara adzan dzuhur ini.. Ntah dari masjid utara rumah atau selatan rumah.
Tapi Sa gak juga beranjak buat menyapaNya, mata ini masih terpaku di depan layar Laptop Acer 5310 ni, yang mana tipenya sama kayak tipe HaPe Sa 5310. .Itu kebetulan tidak ada kesengajaan sama seklai lhoo..??
Tapi Sa bukan mau ngomongin HaPe atopun Laptop, barang elektronik yang sekarang ini pasti sebagian besar orang memilikinya..
Kedenger juga dari kamar ini suara kran kamar mandi yang emang barusan Sa kuras karena airnya dah kotor minta ampun..Bau lumut pula. Itu kamar mandi emnag agak manja. Seminggu sekali wajib bak mandinya dikuras. Atau emang smua kamar mandi tu harus dikuras seminggu sekali ya..??=P tp kamar mandi dirumah kayaknya selalu bersih dehh.. Ngurasnya sih gak bikin cape' juga, cuma diabisin airnya,trus disikat-sikat dikit trus diisi air lagi dehh. .Kalo ketauan Ibu ngurasnya cuma gitu pasti dah dicerewetin kali ya..?Sssstt. .Tapi bukan kamar mandi yang manja ini yang mau Sa tulis juga..
Ini tentang Sa yang ngerasa semua terpenuhi, semua fasilitaas ada..Bukannya mau pamer juga. Sa cuma pengen instropeksi disini.Ya, bapak orang yang sangat sayang anak-anaknya. Kalo Sa minta sesuatu dan itu dianggap berguna untuk pendidikan, pasti sebisa mungkin bapak menyetujui permintaan anak-anaknya. Walaupun ntah keadaannya tapi bapak selalu terlihat ada di mata kami ( baca : anak2nya).
Bersyukur..??sangaat. .
Bapak orang yang sangat sabar,sangat sabaarrr. .bahkan Sa belum nemuin orang sesabar bapak.
Bapak orang yang penuh pertimbangan, selalu menyerahkan keputusan di tangan anak-anaknya.
Itu artinya bapak menganggap kami dewasa kan..??
Tapi tentunya semua keputusan kami itu keputusan bapak juga..
Yg jelas,saat ini Sa belum ngerasa bisa ngasih apa-apa buat Bapak tercinta..
Ntah, detik ini ada sedikit tekad untuk membahagiakan mereka (baca: bapak ibu)
Karena Sa sayang mereka,
dan setau Sa, sayang itu dibuktikan dengan ngasih kebahagiaan..
Luv You Dad. .

Sabtu, 05 September 2009

" Bulan Malam ini Indah Sekali. ."

Sepertinya banyak yang mau Sa tulis disini. .
Berawal dari status Facebook salah seorang teman Sa yg isinya,
"Yipii. .akhirnya punya helm keroppi juga!!"
Deg. .
Sa langsung berbalas komen dengan dia,
ya. .Helm itu yang paling Sa carii sebagai pelengkap koleksi Keroppi Sa. .
Malem'y dibawah bulan purnama, cY siap buat nemenin ke Kota baru,tempat yang jual helm-helm gitu. .
cY ngendarain motornya pelan, berharap ngliat helm yang Sa maksud tergantung dengan manisnya..
Kita berhenti di satu kios Helm,
cuma ada Helm Hello Kitty putih, elmo merah, dan garfield orange. .
Uhh. .
gaK SuKaaa!!
Tiba-tiba Mata Sa tertuju ama salah satu helm berwarna hijau,
Sa deketin,dan Sa liat. .
DoeeeNg!!!
Helm hijau itu bergambar Hello Kitty!!!
Pikir Sa,
"gak banget deh Hello Kitty ijo!! "
Trus kita berdua jalan ke kios sebelahnya, yang mana cY malah naksir helm buat anak-anak vespa gt. .
Sa tanya deh ke abang penjualnya,
" Aduuh mBak,dah abiiss. .mbaknya dateng lagi aja besook. ."
oKee. .
Masih ada kesempatan. .

Paginya,tanpa mandi pagi Sa ngendarain Miku ( Mio Kuning ) ke Kota Baru. .
Sa tagih janji ke masnya,
dan, ,
aDaaaa!!!
Sa seneng bangeeet. .
setelah tawar menawar dan ngliat2 helm,
Sa langsung bayar itu Helm. .
Senengnyaaa. .

Malem berikutnya, malam Minggu. .
Dah mikir, calon2 gak ngapa2in nii. .
Paling semaleman oNLine di depan LePy, mPe mata perih punggung pegeL..
Tp itu smw sirna pas sa dpt SMS dari Inar ngajak Makan bareng di Mi Aceh yang katanya enaak banget. .
oK kita cobaa. .
kita keluar jam 7 dan Sampailah di semacem kafe atau rumah makan lah namanya Bungong Paluo kalu gak salah,di daerah Jl.Magelang. .
Kita Langsung ngliat-ngliat menu..
Berhubung rekomendasi adalah Mi Aceh, ,langsung aja Sa pesen menu itu dnegan harga 11ribu dan es teh 2ribu..
Inar mesen Roti Canai Gula Keju dengan harga 8ribu..
Dateeng deh tu makanan,
Minya besar-besar dengan semacem kuah kari dan dilengkapi kacang goreng,emping,timun,bawang. .
Pas Sa nyoba pertama Oke laah. .
Tp kok lama-lama enek yaa??HiHiHi. .
Maap inaarr Sa gak sukaa sebenernyaa. .
Lidah kita beda kali yaa. .=P
Tp itu menu favorit Inar dan pacar barunya..

Malam masih menunjukkan jam 8 malem lewat dikit..
Inar masih ngajakin jalan-jalan karena kosnya ngasih waktu yang lumayan kalo malem minggu,
Jam setengah 10, (lumayan??)
Tadinya Sa mau bli kamus di toko buku,tapi tiba-tiba males. .
Dan akhirnya kita ke kos pacar Inar buat ngembaliin STNk yang kebawa inar. .
Sa oK2 aja..
itung2 nyenengin pasangan baruu..=)

Pacarnya itu tinggal di wisma khusus anak KaLtim gitu di daerah Lempuyangan, ya Sa agak2 gak tau daerah situ jg c..
Tp ya gpp dicoba..awalnya agak nyaasar tapi akhirnya nemu juga..
Pas dah sampe depan Asramanya, Inar malu buat masuk..
SMS nya gak dibales pula..
Berhubung Sa gemees akhirnya Sa ajakin aja buat mencet beL,
Lama2 Inar mau juga,
Abiiis kaya aanak SMA yang baru pacaran aja,HiHiHi..
Keluar deh pacar Inar yang lagi masak nasi goreng,
akhirnya dia bawa nasi goreng kornetnya keluaar..
Kayaknya enak tuh,hwe5,,
Kita ngrusuhin pacar Inar makan bertiga,Inar yang nyuapin Sa,( Ni yang pacaran sap sihh??)
Lucu aja ngliat si Inar yang malu-malu gitu ma cowoknya..
Berhubung udah Jam sembilan seperempat,kita pamiit deeh. .
Inar c pinginnya masih ditinggal disitu,hihihi..

Pas Banget di jalan pulang tu kita nglewatin rumah-rumah yang gak terlalu tinggi,
dan Subhanallah. .
Bulan malam ini Indah sekali..

Rabu, 02 September 2009

“Nasi Pecel Emak”

Angin mencoba menerobos masuk lewat celah bambu kamar Siti. Siti merasa dingin, mencoba membenarkan letak yang katanya selimut padahal hanya berupa selembar kain kumal itu untuk menutupi kakinya. Setiap Siti bergerak, bunyi derit ambennya semakin keras. Maklum, amben bodhol. Emaknya memanggil-manggil nama Siti bersamaan dengan bunyi adzan di mushola sebelah rumah.

Masih dengan mata agak terpejam, Siti bangun. Berjalan menuju kakus. Air di ember bocor itu kosong. Siti menimba di sumur, masih thekluk-thekluk. Dua ember dia isi, dia bawa kembali menuju sumur. Cuma wudhu. Siti berjalan lagi menuju kamarnya, lewat pawon tentunya. Dilihatnya emak sedang mencuci bayam,kangkung,kubis,kacang panjang. Siti pura-pura tak peduli. Berjalan lagi dia, tiga langkah, emaknya memanggil, “ Sembahyang nanti saja! Bantu emak dulu!”. Siti tak bisa menolak. Dia berbalik, lima langkah. Mengambil ulekan, ditaruhnya di meja kayu lapuk. Berjalan lagi, mengambil kacang goreng, gula merah,garam,cabe merah di meja di sebelah emaknya. Berjalan lagi dia kembali ke meja kayu lapuk itu. Agak dongkol. Sembahyang disuruh ditunda. Tapi Siti tidak pernah bisa menolak. Diuleknya campuran bahan-bahan itu. Tak sampai sepuluh menit, jadilah sambal pecel. Siti ingin berdiri, ingin sembahyang. Baru setengah berdiri, “Nanti saja sembahyangnya,Bantu emak dulu” kali ini permintaan emaknya sama namun lebih halus daripada yang tadi. “Tapi mak,,” Siti mencoba menolak, tapi emaknya mengisyaratkan Siti untuk duduk lagi. Masih dongkol, Siti tetap berdiri namun bukan untuk sembahyang, tapi mengambil tumpukan daun pisang yang masih segar di sebelahnya. Satu daun pisang dibagi kira-kira jadi 7 bagian. Agak cepat Siti melakukannya. Tangannya jadi hitam, terkena getah. Siti harus wudhu lagi. Kali ini, sembahyangnya tak boleh ditunda emaknya lagi. Dia lari ke sumur lagi. Airnya masih ada. Sedikit. Siti tetap wudhu.

Kali ini dia berjalan memutar, bukan lewat pawon. Memutar lewat rumah Pak Tarman, nanti ujungnya lewat pintu depan rumah Siti. Itupun kalau pintu rumahnya sudah dibuka. Kalau belum, dia juga biasa lompat lewat jendela kamar. Ternyata pintu depan terkunci, Siti berbalik lagi menuju jendela kamarnya. Siti kaget, jendela belum dibuka tadi. Siti pasrah, berjalan lagi lewat pawon. Emaknya tak ada. Lega. Siti harus cepat-cepat sembahyang. Takut keburu terang, nanti sholat dia percuma. Dia mengambil kain panjang semacam handuk yang dipakainya untuk pengganti sajadah di kursi kamarnya. Mukena hanya dua. Milik Siti sedang dicuci. Yang satu di kamar emaknya. Siti berjalan lagi, emaknya tak ada di kamar. Diambilnya mukena di kasur yang ambennya juga tak kalah berderit dari amben Siti. Mukena itu mungkin tak pernah dipakai oleh emaknya. Hanya ditaruh saja disitu. Kotor dan bau. Terlihat dari warnanya yang waktu itu, baru dibeli Siti untuk hadiah ulang tahun emaknya masih putih bersih seperti di iklan detergen pencuci pakaian. Sekarang sudah kuning kecoklatan.

Siti buru-buru memakainya, tinggal sarung untuk bawahannya. Baru setengah dia menaikkan sarungnya, emaknya memanggil lagi. Siti pura-pura tidak dengar.Dia melanjutkan sholatnya dengan tidak khusyuk karena emaknya masih berteriak memanggil namanya. Siti tidak sempat berdoa. Dia melipat alat sembahyang itu sekenanya. Siti lari menuju emaknya, tidak hati-hati, disandungnya kaki meja di kamar emaknya. Tak boleh peduli. Siti menemui emaknya. Banyak tugas sudah menunggu. Membungkus pecel-pecel yang sudah dia buat tadi.

Dilihatnya Imron, adik Siti sudah bangun. Imron melakukan aktifitas sama dengan Siti, menimba air untuk wudhu. Tetapi bedanya, tanpa gangguan emaknya. Siti masih sibuk meracik dan menata pecel-pecel itu dalam dua tas plastik hitam. Satu plastik 30 bungkus. Setelah siap semuanya, Siti mandi di sumur. Ditengoknya kanan-kiri, takut ada yang ngintip. Mandinya tidak ada lima menit. Imron sudah memaksa Siti untuk cepat selesai. Siti masuk kamar lagi, memakai seragam SMP-nya, kembali ke pawon lagi. Mengambil satu tas plastik yang berisi nasi pecel itu. Satu tas plastik disisakannya untuk Imron. Pamit sebentar, tanpa uang saku. Kembali ke depan rumah, membuka warung emaknya. Menata yang perlu ditata. Membuang yang perlu dibuang.

Siti berangkat lewat samping rumah, agar bisa melihat jam di rumah Pak Tarman. Maklum, rumahnya tanpa jam, artinya tanpa waktu. Jam dinding di rumah Pak Tarman terlihat dari jendela yang sudah dibuka. Masih pukul 05.27. Siti cepat-cepat berjalan. Berjalan menuju barat. Menuju satu persatu rumah-rumah di kampungnya. Siti sangat beruntung pagi ini tidak hujan. Langitnya indah. Tidak seperti pagi kemarin, mendung, hitam, berawan pekat, menakutkan.

Tiga rumah dari rumah Siti, Mbah Karto sedang menunggu matahari muncul untuk karing. Mbah Karto ditemani kucingnya. “Nasi pecel mbah?” tawar Siti ramah. Mbah Karto menggeleng. Maklum, (maaf) dia agak tuli. Siti terus berjalan. Ada rumah lagi disamping rumah Mbah Karto. Siti mencoba melewati pekarangan rumah itu. ‘Tidak ada orang’ pikir Siti. Tapi, pintu terbuka. Siti mengucapkan salam. Tak ada jawaban. Siti mengetuk pintu dan mengucap salam lagi. Salam ke-3-nya disambut oleh seorang ibu muda yang cantik. Entah memang muda, atau terlihat muda, Siti tak tahu. “Nasi pecel bu?” tawarnya. “Satu saja, anak-anak sudah sarapan tadi.”. Siti tersenyum. Mengambil satu bungkus nasi pecel dari dalam tas plastik hitam yang dia bawa. ‘Ibu yang baik,’ pikir Siti. Sepagi ini, dia sudah menyiapkan sarapan untuk anak-anaknya. Ibu yang terlihat muda itu memberikan uang seribu lima ratus kepada Siti. “Terima Kasih bu” ucap Siti.

Siti terus berjalan ke rumah-rumah berikutnya. Laku. Siti melirik nasi pecel di tas plastik hitam itu. Menghitungnya. Masih ada tujuh. Tapi, tadi dia melihat jam di rumah pelanggannya yang terakhir sudah menunjukkan jam enam lebih dua puluh lima. Siti harus pulang ke rumah lagi. Menyerahkan uang yang ia dapat, menyerahkan sisa nasi pecel kepada emaknya. Dia setengah berlari, sebenarnya agak cape’, tapi dia harus berlari. Dia tidak mau telat datang ke sekolah. Lima menit, dia sampai di rumah.

Siti melihat emaknya sedang berjualan di warung rumahnya. Lumayan banyak pembeli hari itu. Siti ikut senang. Siti menyerahkan uang kepada emaknya. Mengambil uang secukupnya untuk berangkat ke sekolah. Berjalan lagi ke kamar untuk mengambil tas cangklong bututnya. Siti kembali berjalan ke warung, mengambil satu nasi pecel untuk dibawa ke sekolah. Agar tidak jajan. Siti pamit untuk kedua kalinya. Lalu lari menuju jalan besar untuk mencari angkutan.

Di kampung Siti, hanya ada satu macam angkutan. Orang-orang menyebutnya kol pikep (pick up). Angkutan ini biasanya berwarna hitam. Pintunya berada di belakang. Penumpang yang menaikinya berhadap-hadapan. Kadang, si sopir menaruh dhingklik untuk tambahan penumpang. Siti masih dapat kol pikep. Walaupun dengan berlari-lari dan nafas ngos-ngosan. Siti masuk, duduk. Dilihat di sebelah kirinya, seorang ibu membawa bakul berisi sayuran untuk dibawa ke pasar. Anaknya yang masih balita dibiarkannya tertidur di atas bakul itu. Hangat. Di sebelah kanan Siti, mungkin seorang guru. Dia merokok tetapi juga thekluk-thekluk.Bau rokoknya menyebar di ruang angkutan yang sudah pengap itu. Siti tak peduli. Didepan Siti, anak sekolah juga. Tapi sudah SMA. Anak SMA itu tersenyum ketika Siti menatapnya. Kurang lebih seperempat jam, kol pikep itu berhenti. Sudah sampai terminal. Siti masih harus naik angkutan lagi. Kali ini lebih nyaman, kol endhog bebek. Berwarna biru telur bebek. Namun bersih. Siti naik, bertemu teman-teman satu sekolahnya.

Pukul dua siang, Siti sampai rumah. Rumah kosong tak dikunci, Siti masuk. Emak ke pasar. Imron main. Siti lapar, berjalan ke warungnya, masih ada nasi pecel sisa tadi. Sarapan nasi pecel, makan siang nasi pecel. Siti tak boleh peduli, yang penting dia merasa kenyang. Siti ke kamar, ganti baju. Dicantolkannya seragam yang hanya satu-satunya itu di gantungan belakang pintu kamar. Berjalan ke kakus, belok ke sumur, menimba satu ember untuk wudhu. Sembahyang di kamar emak. Setelah melipat mukenanya, Siti tertidur. Siti bangun ketika sudah jam lima. Siti heran emak tak membangunkannya. Siti keluar dari kamar emak. Emak di warung. Siti ke sumur lagi menimba untuk wudhu ashar. Setelah sembahyang, Siti ke warung, bergantian dengan emak. Emak ke pawon. Memasak. Siti di warung sampai jam delapan. Disambi belajar matematika.

Siti mulai thekluk-thekluk lagi. Berjalan ke kamar. Tidur. Lupa sembahyang Isya’. Imron masuk kamar Siti. Ikut tidur.Siti tidur tanpa beban.Seakan-akan tidak akan berjualan nasi pecel lagi bersama adiknya.

Malam cepat berjalan. Adzan Shubuh masih terdengar. Emak Siti sudah bangun. Kali ini dia tidak membangunkan Siti. Entah kenapa. Tapi tiba-tiba suara kaset kajian dari mushola berhenti. Orang-orang berteriak. Emak Siti panik. Dia memanggil –manggil nama Siti. Tapi bukan panggilan untuk membantu emaknya. Siti masih tetap tidur. Masih tetap tidur. Sampai ketika longsoran tanah meruntuhkan rumah,warung, dan nasi pecel buatan emak Siti, Siti masih tidur. Siti tidak akan bangun dan tak akan pernah bangun lagi. Dalam mimpinya yang abadi dia mendengar emaknya melarangnya sembahyang, menyuruhnya mengulek bahan-bahan pecel,membungkusi nasi pecel, berkeliling kampung menjual pecelnya, berkejar-kejaran dengan kol pikep,bertemu teman-temannya di sekolah.

Pagi itu telepon di rumah saya berdering. Mengabarkan duka untuk Banjarnegara. Longsor besar terjadi di desa Sijeruk. Di desa Siti.


Keterangan :

1. bodhol = rusak

2. amben =dipan kasur dalam bahasa jawa

3. kakus = kamar mandi

4. thekluk-thekluk = keadaan setengah mengantuk

5. pawon =dapur

6. ulekan = ciri mutu

7. karing = menghangatkan badan dengan matahari

8. endhog = telur dalam bahasa jawa

9. bakul =sejenis wadah besar terbuat dari bambu

10. dhingklik = sejenis kursi kecil dari kayu


KeMaNa sMuaNya. .??

Tiba-tiba malem ini ngerasa pengen nangis lagi. .